01.24 -
No comments
PRESENTASI, TUJUAN, DAN AUDIENS
PRESENTASI, TUJUAN, DAN AUDIENS
Presentasi?
Ketika mendengar sepenggal kata ini berbagai pikiran
berkecamuk dalam benak kita. “Apa itu presentasi?” “Atau mudah-mudahan ini bukan tentang praktik
presentasi.” “Semoga ini hanya teori
sebab saya tidak bisa berbicara di hadapan orang banyak.” Mungkin ini hanya
sebagian dari keraguan kita saat mendengar kata presentasi. Mengapa presentasi
terkadang begitu menakutkan? Memang presentasi itu kadang terasa sulit tetapi
semuanya bisa dipelajari.
Presentasi adalah sebentuk komunikasi. Komunikasi presentasi
dilakukan secara terpadu: lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Agar
presentasi kita terarah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal
tujuan melakukan presentasi. Bukan hanya dalam presentasi, melainkan dalam
semua hal, menentukan tujuan harus menjadi prioritas utama sebelum melakukan
pekerjaan tertentu. Tujuan utama sebuah presentasi adalah untuk menyampaikan
informasi (to inform) dan tujuan persuasi atau mengajak (to persuade).
Presentasi untuk
menyampaikan informasi dilakukan untuk audiens yang belum terbiasa mendengar
materi yang akan disampaikan. Presentasi ini membantu seseorang mengetahui apa
yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Mereka mendapat hal baru. Presentasi yang
bertujuan untuk mengajak (call to action) mengharapkan audiens
untuk melakukan sesuatu atau mengubah sikap. Sifat dari presentasi ini adalah
membujuk audiens untuk melakukan hal-hal yang diinginkan dalam presentasi.
Selain dua tujuan umum di atas, presentasi juga biasanya
bertujuan menghibur, memberi motivasi, dan,memberi inspirasi.
Salah satu tantangan tersulit dalam presentasi adalah
mempengaruhi audiens untuk mengikuti ajakan atau mengikuti call to action yang kita sampaikan. Namun bukan berarti hal itu
tidak bisa dipelajari. Dengan memahami
empat pilar komunikasi pendukung
presentasi persuasif maka mempengaruhi audiens akan lebih mudah dilakukan.
Apa saja empat pilar
tersebut?
Logos artinya
logika. Itu berarti apa yang disampaikan harus masuk akal bagi audiens. Bahan
presentasi perlu disusun secara logis dan terstruktur sehingga audiens
memahami apa yang ingin disampaikan. Bukti-bukti
nyata penting disampaikan sebagai
pendukung gagasan. Apa yang harus dilakukan untuk membangun logos dalam
presentasi?
Buatlah dimengerti, logis, dan nyaman. Apapun argumen yang
disampaikan harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana.
Jika menggunakan angka-angka pastikan itu tidak membuat audiens bingung. Cukup
fokuskan pada angka yang menurut anda penting. Akan lebih bagus jika
menggunakan tampilan visual untuk mendukung argumen dan data.
Buat argumen masuk akal sebab setiap argumen akan dipikirkan
oleh audiens. Jika masuk akal akan dipercaya jika tidak akan ditolak. Sebuah
fakta dan contoh-contoh nyata akan lebih mudah diterima oleh audiens.
Presentasi harus berlangsung dengan nyaman. Buatlah audiens merasa nyaman dan
hindari kesan bahwa presentasi ini hanya untuk kepentingan presenternya.
Pathos adalah
emosi. Selain dengan logika seseorang juga digerakkan oleh emosi. Untuk bisa
mengembangkan pathos, langkah pertama adalah kenali audiens. Cari tahu siapa mereka, latar belakang
pendidikan , pekerjaan, dan alasan mereka hadir dalam presentasi. Semakin
mengenal audiens semakin mudah menentukan pendekatan presentasi yang akan
digunakan. Kaitkan apa yang disampaikan dengan kebutuhan mereka. Dengan
demikian audiens akan merasa bahwa presenter peduli dengan mereka. Gunakan juga
cerita, analogi, humor, variasi suara, tempo, jeda dan body language untuk menyentuh emosi mereka.
Ethos adalah
kredibilitas diri sebagai presenter. Jika audiens percaya
kredibilitas`Anda maka Anda mempunyai
peluang besar untuk membuat mereka percaya pada apa yang disampaikan. Buatlah
profil diri anda sebelum presentasi. Kemukakan berbagai pengalaman yang dapat
mendukung Anda layak menjadi seorang presenter.
Passion, apapun
yang menjadi topik presentasi dalam sebuah pertemuan pastikan bahwa segala
sesuatunya disampaikan dengan penuh semangat. Kenapa? Karena semangat bisa
menular.
Gairah akan terlihat dari body language dan nada bicara yang ditunjukkan. Jadi,semangat atau
tidak akan terbaca oleh audiens.
Selain menentukan tujuan, hal penting berikutnya sebelum
melakukan presentasi adalah mengenali audiens. Cari tahu siap saja audiensnya,
apa posisi mereka dalam organisasi, latar belakang pendidikan, bagaimana gaya
belajarnya, apa tujuan mereka mendengarkan presentasi Anda dan mengapa mereka
harus mendengarkan Anda.
Jangan ragu untuk melakukan riset kecil untuk memperoleh
informasi mengenai audiens. Hal ini akan membantu dalam menyiapkan sebuah
presentasi yang memukau. Presenter yang efektif akan selalu menyesuaikan isi
presentasinya dengan audiens. Dengan demikian presenter akan dianggap menjadi
bagian dari mereka. Hal ini akan membantu audiens memahami isi presentasi. Setiap
audiens adalah unik dan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Seorang
presenter harus dapat menghargai kepentingan audiens karena untuk merekalah kita
melakukan presentasi.
Catatan ini adalah materi pertama dari teknik presentasi,
disarikan dari buku Presentasi Memukau: Muhammad
Nur.
0 komentar:
Posting Komentar