Senin, 17 Maret 2014

01.24 - No comments

PRESENTASI, TUJUAN, DAN AUDIENS


PRESENTASI, TUJUAN, DAN AUDIENS

Presentasi?
Ketika mendengar sepenggal kata ini berbagai pikiran berkecamuk dalam benak kita. “Apa itu presentasi?”  “Atau mudah-mudahan ini bukan tentang praktik presentasi.”  “Semoga ini hanya teori sebab saya tidak bisa berbicara di hadapan orang banyak.” Mungkin ini hanya sebagian dari keraguan kita saat mendengar kata presentasi. Mengapa presentasi terkadang begitu menakutkan? Memang presentasi itu kadang terasa sulit tetapi semuanya bisa dipelajari.

Presentasi adalah sebentuk komunikasi. Komunikasi presentasi dilakukan secara terpadu: lewat suara, gambar, dan bahasa tubuh. Agar presentasi kita terarah, hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengenal tujuan melakukan presentasi. Bukan hanya dalam presentasi, melainkan dalam semua hal, menentukan tujuan harus menjadi prioritas utama sebelum melakukan pekerjaan tertentu. Tujuan utama sebuah presentasi adalah untuk menyampaikan informasi (to inform) dan tujuan persuasi atau mengajak (to persuade).

 Presentasi untuk menyampaikan informasi dilakukan untuk audiens yang belum terbiasa mendengar materi yang akan disampaikan. Presentasi ini membantu seseorang mengetahui apa yang sebelumnya tidak mereka ketahui. Mereka mendapat hal baru. Presentasi yang bertujuan untuk mengajak  (call to action) mengharapkan audiens untuk melakukan sesuatu atau mengubah sikap. Sifat dari presentasi ini adalah membujuk audiens untuk melakukan hal-hal yang diinginkan dalam presentasi.

Selain dua tujuan umum di atas, presentasi juga biasanya bertujuan menghibur, memberi motivasi, dan,memberi inspirasi.

Salah satu tantangan tersulit dalam presentasi adalah mempengaruhi audiens untuk mengikuti ajakan atau mengikuti call to action yang kita sampaikan. Namun bukan berarti hal itu tidak bisa dipelajari.  Dengan memahami empat pilar komunikasi  pendukung presentasi persuasif maka mempengaruhi audiens akan lebih mudah dilakukan.

 Apa saja empat pilar tersebut?

Logos artinya logika. Itu berarti apa yang disampaikan harus masuk akal bagi audiens. Bahan presentasi perlu disusun secara logis dan terstruktur sehingga audiens memahami  apa yang ingin disampaikan. Bukti-bukti nyata  penting disampaikan sebagai pendukung gagasan. Apa yang harus dilakukan untuk membangun logos dalam presentasi?
Buatlah dimengerti, logis, dan nyaman. Apapun argumen yang disampaikan harus mudah dipahami oleh audiens. Gunakan bahasa yang sederhana. Jika menggunakan angka-angka pastikan itu tidak membuat audiens bingung. Cukup fokuskan pada angka yang menurut anda penting. Akan lebih bagus jika menggunakan tampilan visual untuk mendukung argumen dan data.
Buat argumen masuk akal sebab setiap argumen akan dipikirkan oleh audiens. Jika masuk akal akan dipercaya jika tidak akan ditolak. Sebuah fakta dan contoh-contoh nyata akan lebih mudah diterima oleh audiens. Presentasi harus berlangsung dengan nyaman. Buatlah audiens merasa nyaman dan hindari kesan bahwa presentasi ini hanya untuk kepentingan presenternya.

Pathos adalah emosi. Selain dengan logika seseorang juga digerakkan oleh emosi. Untuk bisa mengembangkan pathos, langkah pertama adalah kenali audiens.  Cari tahu siapa mereka, latar belakang pendidikan , pekerjaan, dan alasan mereka hadir dalam presentasi. Semakin mengenal audiens semakin mudah menentukan pendekatan presentasi yang akan digunakan. Kaitkan apa yang disampaikan dengan kebutuhan mereka. Dengan demikian audiens akan merasa bahwa presenter peduli dengan mereka. Gunakan juga cerita, analogi, humor, variasi suara, tempo, jeda dan body language untuk menyentuh emosi mereka.

Ethos adalah kredibilitas diri sebagai presenter. Jika audiens percaya kredibilitas`Anda  maka Anda mempunyai peluang besar untuk membuat mereka percaya pada apa yang disampaikan. Buatlah profil diri anda sebelum presentasi. Kemukakan berbagai pengalaman yang dapat mendukung Anda layak menjadi seorang presenter.

Passion, apapun yang menjadi topik presentasi dalam sebuah pertemuan pastikan bahwa segala sesuatunya disampaikan dengan penuh semangat. Kenapa? Karena semangat bisa menular.
Gairah akan terlihat dari body language dan nada bicara yang ditunjukkan. Jadi,semangat atau tidak akan terbaca oleh audiens.

Selain menentukan tujuan, hal penting berikutnya sebelum melakukan presentasi adalah mengenali audiens. Cari tahu siap saja audiensnya, apa posisi mereka dalam organisasi, latar belakang pendidikan, bagaimana gaya belajarnya, apa tujuan mereka mendengarkan presentasi Anda dan mengapa mereka harus mendengarkan Anda.
Jangan ragu untuk melakukan riset kecil untuk memperoleh informasi mengenai audiens. Hal ini akan membantu dalam menyiapkan sebuah presentasi yang memukau. Presenter yang efektif akan selalu menyesuaikan isi presentasinya dengan audiens. Dengan demikian presenter akan dianggap menjadi bagian dari mereka. Hal ini akan membantu audiens memahami isi presentasi. Setiap audiens adalah unik dan mempunyai kepentingan yang berbeda-beda. Seorang presenter harus dapat menghargai kepentingan audiens karena untuk merekalah kita melakukan presentasi.

Catatan ini adalah materi pertama dari teknik presentasi, disarikan dari buku Presentasi Memukau: Muhammad Nur.

0 komentar:

Posting Komentar